Ma'had Al-Ittihad Al-Islami Camplong didirikan secara resmi hari senin, Tanggal 11 juli 1992 H bertepatan dengan 12 Safar 1412 H.
Pendiri Ma'had Al-Ittihad Al-Islami Camplong adalah Bapak Haji Ahmad Sutarjo, yang wafat pada 17 September 2001 M.
Karena keberagaman masyarakat Indonesia, diperlukan adanya metode penyampaian dakwah yang bijak dan tepat yang sanggup menjaga keharmonisan kehidupan berbangsa yang tetap bersumberkan Al qur'an dan Assunnah.
Firman Allah: Serulah ke jalan Tuhanmu dengan "hikmah" nasehat yang baik dan dialog yang paling baik. Katakanlah: ini (Islam) adalah jalanku. Aku (ajak) ke jalan Allah dengan "bashirah". Aku dan orang-orang yang mengikutiku.
Maksudnya: Harus melakukan dakwah, bertujuan mencapai ridha Allah, dengan cara bashirah: jelas, terencana, hikmah dan bijaksana dan berjamaah. Sabda nabi mengatakan bahwa beliau hanya meninggalkan Al qur'an dan As sunnah yang kalau kita berpegang teguh tidak akan pernah sesat selama-selamanya.
Memperhatikan kondisi masyarakat Madura yang notabene beragama Islam, tetapi dalam kehidupan sehari dibidang sosial budaya keagamaan masih belum tampak penerapan nilai-nilai Al qur'an dan As sunnah yang murni dan konsekwen.
Memperhatikan sistem pendidikan di Madura khususnya lembaga pendidikan pesantren belum tercipta suasana pendidikan interaktif antara pendidik dan peserta didik, ustadz atau guru memposisikan diri sebagai subyek, sementara peserta didik diperlakukan sebagai obyek. Dari sini perlu pengembangan dan reformasi sistem serta metode pendidikan.
Kekhawatiran tidak sejalan dengan tradisi yang ada dan penerapan metode satu arah, tentu akan sangat menghambat peningkatan keilmuan dan pengembangan pemikiran serta kreatifitas santri untuk berekspresi.
Setelah sekian lama tidak terlihat peran dan kiprah yang sesuai dengan Al qur'an dan As sunnah dari generasi muda yang telah menuntut ilmu di tempat kelahiran agama Islam ini, maka pendiri berinisiatif untuk mendirikan pesantren yang sesuai Al qur'an dan As sunnah.
Menyadari bahwa dakwah harus berkesinambungan, maka pendidikan menjadi jiwa. Oleh karena itu, butuh persiapan generasi yang tahan dan setia memperjuangkan panji-panji Al qur'an dan Assunnah dari Ma'had Al Ittihad Al Islami (MII)
MII berusaha menjadi wadah bagi orang tua yang mempunyai obsesi untuk membentengi putra-putri mereka dari kerusakan akidah, moral dan jahiliyah moderen serta mengembangkan pemikiran dan kehidupan yang sejalan dengan Alqur'an dan Assunnah.
MII bergerak dan berupaya untuk meluruskan dan menempilkan Islam dalam wajahnya yang asli yang telah dirusak oleh konspirasi jahat musuh-musuh Islam, setidaknya generasi ini memahami ajaran Islam dengan benar dan komprehensif dari sumbernya : Alqur'an da Assunnah.
Islami, terpercaya, dan Kompetitif
MII Camplong sebagai lembaga pendidikan bertujuan meningkatkan sumber daya manusia sehingga terwujud insan muslim sejati yang istiqamah berjiwa da'i, profesional dan berwawasan ilmiah. Dan ketika melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi lulusan ma'had tetap menegakkan dan memperjuangkan Alqur'an dan Sunnah.
MII senantiasa mendahulukan ajaran Alqur'an dan Assunnah dari pada tradisi.
MII dalam menyampaikan ajaran Alqur'an dan Assunnah berusaha untuk senantiasa tegas-lugas tidak terpengaruh oleh kondisi yang tidak menentu dan berubah-ubah. Islam sebagai idealita harus dominan dalam proses untuk direalisasikan ke alam realita. Karena Islam tidak datang untuk mengakui dan pasrah kepada realita yang tidak benar, yang tidak menentu dan berubah-ubah.
MII menyadari bahwa pendidikan hanya merupakan salah satu bagian dari tatanan Islam yang tidak boleh dipilih-pilih. Secara konsep, pendidikan MII memformulasikan agenda ke arah komprehensifitas Islam; baik akidah (ideologi), ibadah, akhlaq, pemikiran, sosial budaya, politik, ekonomi, meliter dan lainnya, sehingga tidak terjadi dikotomi antara agama dan dunia.
MII senantiasa menampilkan karakter demokrasi dengan mendahulukan syura dalam pengambilan keputusan, menjadikan santri sebagai peserta didik dalam proses belajar mengajar atau kegiatan lainnya untuk mencapai tujuannya.
MII mengerahkan segala kemampuan untuk mempertahankan, melaksanakan dan mendakwahkan serta meluruskan (melakukan koreksi) terhadap penyimpangan-penyimpangan terhadap dasar ini.
MII harus melakukan dakwah kepada jajaran keluarga besar ma'had, masyarakat dan umat sesuai kemampuan yang dimiliki guna menegakkan kedua sumber Islam itu.
MII berusaha menjadi wadah dan memberikan layanan kepada masyarakat muslim untuk mendapat kesempatan belajar di ma'had ini.
Warna Dasar Hijau:
Warna ciri khas Islam yang penuh kedamaian, baik ajaran maupun dakwahnya.
Warna Kuning Emas:
Menjelaskan bahwa dengan ajaran Islam sajalah kejayaan dunia akhirat dapat dicapai.
Matahari:
Melambangkan cahaya kebenaran yang bersumber dari Allah.
Dua Belas Bias Sinar:
Diambil dari tanggal peresmian, yaitu 12 Safar 1412 H.
Tujuh Jari-Jari Cahaya:
Menunjukkan banyak manfaat dan tujuh golongan yang mendapatkan naungan Allah.
Garis Lengkung Atas (Ayat):
Dimaksudkan bahwa Ukhuwah adalah cita-cita tertinggi, dicapai dengan takliful qulub, jalanya adalah berpegang teguh kepada Alqur'an dan Hadits (hablillah), dan jangan bercerai-berai.
Garis Lengkung Bawah (Hadits):
Bahwa tafakkuh fiddin adalah jalan kebaikan hidup manusia. Maka Barang siapa mendapat kesempatan ber'tafakkuh fiddin' berarti mendapat taufiq dari Allah. Iman dan Ilmu adalah jalan amal shaleh untuk mengangkat harkat-martabat umat.
Sebagai bagian dari rencana pengembangan, telah tersedia lahan seluas + 1 ha yang terletak di belakang ma'had putri dan siap dibangun menjadi pusat pendidikan terpadu.